Menurut akta, saya lahir dijakarta, ibu kandung Sumini, saat itu tinggal dijalan Utan Kayu. Saat lahir dibantu oleh bidan yang bernama Farida, yang praktek kerjanya di jalan Kebon Jeruk (RT 002 RW 003, tidak begitu dapat diketahui) dan tempat itu dimana saya lahir.
Dokter J. Silitonga pada rumah sakit Tjikini (jalan dewi sartika 366B) menandatangani surat kesehatan saya.
Setelah Sumini menyerahkan saya ke Yayasan Mulia, organisasi yang terlibat dalam adopsi anak. Proses adopsi ini melibatkan 2 saksi. Satu Wanita bernama : Surip dan Sri Utari. Sri Utari mempunyai reputasi yang jelek mengenai Pengadopsian anak. Setelah banyak penyelidikan mengenai beliau, informasinya pasti akan mengecewakan. Oleh karena itu, saya tidak akan menceritakan detail Sri Utari. Saksi wanita lain adalah Surip, masih belum ditemukan. Saya hanya memiliki alamat lama beliau, dimana akan saya menyebutkannya nanti.
Kemudian, Orang tua Belanda saya datang ke Indonesia pada November 1982 untuk menjemput saya dari Yayasan Mulia. Mereka menadatangani semua dokumen didepan notaries Mr. Junus Enung Maogimon, beliau sudah meninggal dunia. Orang tua Belanda saya membawa saya ke Negara Netherlands. Dan hanya itu informasi yang saya ketahui mengenai adopsi saya.
Untuk menyimpulkan, Ada hal-hal yang saya cari untuk mendapatkan sedikit lebih dekat untuk menemukan Sumini :
- Bidan : Farida : alamatnya pada tahun 1982 pada jalan kebon Jeruk (kemungkinan RT 02 RW 03)
- Dr. J Silitonga : berkerja pada Rumah sakit Cikini sebagai Dokter anak-anak. (jalan Dewi sartika 366B)
- Ibu Surip, saksi, tinggal dijakarta timur RT 01 RW 04 Kampung tengah
Terimakasih telah meluangkan waktu untuk membaca ini. Semoga beberapa hal ini dapat membantu. Jika demikian, mohon beritahukan kepada saya.
Lebih tentang Yayasan Mulia, disini.
bahasa Inggris:
I told you in my previous post about my biological mother Sumini and some addresses which are related to her. Now let me explain in short, how the whole adoption was carried out. I won't cover it in so much details as I simply don't have them. All I know stems from my birth documents.
According to my birth documents I was born Jakarta. My biological mother Sumini lived at Jalan Utan Kayu at that moment. When giving birth Sumini was assisted by a midwife named Farida. Farida worked at a private practice at Jalan Kebon Jeruk (RT02 RW03, not well readable) and that's the place where I was born. A doctor J. Silitonga at a practice belonging to the Tjikini hospital (Jalan Dewi Sartika 366B) signed my declaration of health.
After that Sumini handed me over to the foundation Mulia, an organization involved in child adoptions. Involved in this process were two witnesses. A woman named Surip and a certain person named Sri Utari. The last named woman has a rather infamous reputation concerning child adoptions. After many research on her, it seems this woman can't be trusted. Therefore, I won't go into further detail regarding Sri Utari. The other woman, Surip, hasn't been found yet. The only thing I have is an old address, which I will mention later on.
To make the adoption story complete, my Dutch parents came for me in November 1982 to pick me up from the Mulia foundation. They signed for all documents at the notary, Mr. Junus Enung Maogimon, a man who has already past away, and brought me to my new home country, The Netherlands. And that's all information I have regarding my adoption.
To conclude, the things I'm looking for to get a little closer to finding Sumini are:
- Midwife Farida; her 1982 address was at Jalan Kebon Jeruk (probably RT02 RW03);
- Dr. J. Silitonga, working at the Tjikini hospital as a pediatrician. The address back then was Jalan Dewi Sartika 366B;
- Miss Surip, a witness, living at Jakarta Timur, RT001 RW04, Kampung Tengah.
Ok, I want to thank you again for taking the time to read this. Hopefully some things will ring a little bell. If so, please let me know.